Ternyata Begini Bila Wanita Berhijab Bijak di Dunia Nyata
”Islam
mengalir dari fitria: ketelanjangan hati di hadapan sang Pencipta”
Seorang pria merespon status temanku, mahasiswi kandidat doktor, yang membagi presentasi ilmiahnya terkait hijab. Alih alih menanggapi isi status, sang pria justru menyoal gaya berbusana temanku yang dianggap tidak cukup gamis. Saya sekadar turut mendiskusikannya.
***
Hijab itu pada akhirnya soal hati yang menemukan Tuhan dalam kehidupan sehari hari. Gamis yang 'diinginkan' seperti mas e bagus dan sah saja, tapi harusnya melampaui makna simbolisnya karena Islam mengalir dari fitria: ketelanjangan hati di hadapan sang Pencipta.
Apabila 'berhasil' memasuki keislaman fitria, tiada lagi label agama karena setiap orang akan sehakekat dan seharga dirinya, bukan ditaruh di bawahnya dengan ukuran simbolik dan/atau ritual apapun. Hidupnya diwarnai syukur, tahajud dan berkarya supaya dunia bersama lebih baik.
Seorang wanita berhijab berkiprah di dunia |
Di momentum fitria inilah Islam bertemu sesama pengelana rohani dari berbagai jalan yang juga merayakan, menelisik dan mengupayakan fitria melalui jalan-jalan khasnya (dan demikian, sebaliknya juga sama dari sudut pandang iman-iman lainnya). Ukuran kesalehan, 'kegamisan', digantikan dengan perlombaan menjadi yang terbaik dalam kematangan rohani, kemanusiaan dan tindakan kasih.
Jelaslah, tidak mengatakan ada yang salah dengan pakaian, tapi hendaknya kita melongok isi hati dan idealnya, isi otak dan isi tindakan seraya bertanya: seberapa mampu 'telanjang', seberapa fitria?
Maaf sekadar curah pikiran awamku ya.
Jual Tenun & Batik Rose'S Papua
Jelaslah, tidak mengatakan ada yang salah dengan pakaian, tapi hendaknya kita melongok isi hati dan idealnya, isi otak dan isi tindakan seraya bertanya: seberapa mampu 'telanjang', seberapa fitria?
Maaf sekadar curah pikiran awamku ya.
Jual Tenun & Batik Rose'S Papua
0 Response to "Ternyata Begini Bila Wanita Berhijab Bijak di Dunia Nyata"
Post a Comment