Peluang Usaha Sate Lalat

Kata kata bijak sate lalat__

Bisnis sate kerap identik dengan orang Madura. Padahal kalau diperhatikan, banyak kelompok etnis lainnya yang bisnis sate ayam atau sate kambing. Seperti di Yogyakarta, sangat gampang untuk menemui masakan yang banyak penggemarnya ini.

Peluang usaha sate juga terbuka sangat lebar. Kita lihat saja, kembali seperti di Yogyakarta, banyak hotel Yogya kerap menyediakan sate ayam atau sate kambing buat para tamu. Kerap kutemui di beberapa hotel di Jogya, sate turut nangkring bersama kue, jajanan pasar ataupun kue tradisional.

Tetapi orang Madura boleh dibilang juara dalam bisnis sate. Terkenal sebagai perantau yang berani menjelajah ke penjuru negeri, orang Madura sering membawa tradisi bisnis sate bersamanya. Tidak perlu diherankan, sate menjadi masakan populer.

Tetapi itu bisnis sate yang sudah umum. Sekarang aku hendak membicarakan peluang usaha yang masih sate ayam, dan mungkin juga sate kambing, namun ukurannya ekstrim. Saking ekstrimnya, kamu harus memicing mata untuk melihatnya terlebih bisa dijual di senja mahgrib. Sate lalat!

Aku cukup sering melihat sate lalat di Yogyakarta. Tetapi pastinya, belum pernah kutemui masakan ini di hotel di Jogya. Belum pernah kucicipi karena dalam anggapanku rasa sate hanya ukuran mungil-mungil. Kesempatan itu justru saat berada di Surabaya beberapa waktu lalu. Kembali, jangan harap temui masakan ini di hotel Surabaya. Sebaliknya, sate lalat jamak didapati di berbagai tempat di kota Surabaya khususnya di kampung-kampung.

Maka suatu sore, aku tergoda akhirnya untuk mencicipi masakan unik ini. Tercium wangi dan asap membumbung dari bawaah pohon ketika saya lewat. Langsung saja berhenti, penasaran. Aku sadar, ini masakan yang kerap kulihat di Yogyakarta tetapi kenapa justru di Surabaya  aku tergoda iman merasakannya?

Aku perhatikan Mak Tua yang telaten melayani anak-anak sambil mengipas-ngipas masakannya.  Kuajak ngobrol sambil menunggu. Segera terkuak kalau beliau orang Madura dan sudah lama berjualan sate ayam ukuran kecil ini. Penuh semangat, Mak Tua bercerita tentang perjuangannya mencari nafkah, tentang pembeli yang tidak pernah sepi karena mulai dari anak hingga orangtua sangat menggemari sate lalat. Dia  menceritakan banyak tempat di Surabaya dan tidak ada satu tempatpun yang tidak menyukai sate ayam buatannya.

Aku sadar kini mengapa sate ayam ini disebut sate lalat. Itu karena ukurannya yang sangat kecil seumpama lalat! Aku sempat bergurau 'wah perlu kaca pembesar nih untuk melihatnya apalagi Mak jualannya sudah remang-remang'. Orang Madura baik hati itu tertawa lepas.

Dalam perjalanan pulang, barulah aku sadar peluang usaha sate di depan mata. Bayangkan saja, ada ribuan pembeli setiap harinya dan bisa dipastikan ludes terjual. Sekarang tinggal dihitung saja bila keuntungan per tusuk Rp. 100. Satu pembeli rerata membeli 10 tusuk. Jadi bila ada 1000 orang, pemasukan bisa mencapai: 10 X 100 X 1000 = 1.000.000. Bila kamu bisa pastikan demikian, peluang usaha ini bisa mendatangkan penghasilan sebesar 30.000.000/bulan!

Sekarang tantangannya adalah bagaimana mewujudkan peluang usaha ini. Dan jangan lupa, pada saat yang sama, kamu juga bisa sambil bisnis lainnya seperti sate kambing atau sosis bakar.

Setelah berpikir begini, aku paham mengapa waktu Mak Tua kuminta berposes sejenak, aku terpesona mendapati wajah tegar yang tersenyum cantik.

Ini bisnis bagus baginya. Dalam usia renta, ia bisa terus merasakan gairah peluang usaha di Surabaya yang niscaya menghidupinya. Dan kupikir, alasan terdalam adalah karena ia telah mencapai perdamaian dengan bisnisnya. Aku ingat ia bilang begini padaku, "Meskipun lalat, ia pun bisa menghidupimu!"

Kata kata bijak sate lalat.

Salam hangat,
Coach Rudy Ronald Sianturi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peluang Usaha Sate Lalat"

Post a Comment