Unik: Pas dan Nyaman

Unik: Pas dan Nyaman

Siapa yang pernah melangkah keseribu pasti harus memulai dengan langkah pertama. Siapa yang belum jua mengayunkan langkah pertama pasti sulit membayangkan enaknya di langkah keseribu. Unik, bukan?

Unik adalah bahasa lain dari pas dan nyaman. Menurut para ahli, kamu biasanya hendak mencapai kenyamanan tertentu. Orang lain mengatakan keseimbangan. Ah, istilah yang sama bobotnya dengan pas dan nyaman. Tapi keseimbangan lebih dinamis, katamu? Betul juga, hanya substansi pemaknaan beda-beda tipis.

Pastinya tiap orang punya ukuran pas dan nyaman yang beda. Demikian hendaknya, sebab tiada orang yang copy paste orang lainnya bahkan di antara pasangan kembar. Mungkin kelak bila teknologi cloning sudah berhasil menduplikasi manusia bakal muncul manusia-manusia seragam. Tapi tunggu dulu, kode genetik boleh serupa, susunan kejiwaaan dan karakter pasti beda. Bahkan boleh jadi, beda jauh!

Setiap orang unik, itu fakta. Di sinilah, mengapa kami saat memulai bisnis yang kasih sebut Tenun Papua Rose'S, langkah pertama kami adalah integrasi hal paling mendasar sini. Bukan sekadar tampil beda, kami memahami dorongan kamu sebagai sebuah keunikan yang layak. Kami sadar bahwa kamu patut mengekspresikan keunikan dirinya. Kami ingin mengambil bagian upaya menjadi diri sendiri tersebut.

Bayangkan bila Tenun Papua Rose’S mengambil sikap sebaliknya, yaitu semata bisnis. Banyak orang tampil serupa. Gagal unik! Warna, motif, model, potongan, setiap hal mirip. Massal! Berarti kami kurang peka dan gagal memahami karakter seseorang.

Coba telisik ke dalam diri. Bisakah kamu temukan hal-hal terbaik yang hendak kamu pancarkan ke dunia sekeliling? Kalau sempat susah menemukan, itu bukan karena tidak ada. Itu hanya butuh upaya lebih untuk menemukan. Atau kamu memang belum pas dan nyaman dengan dirimu.

Ilmu jiwa jelas sudah temukan kebenaran ini sejak awal berdirinya dengan cara yang unik pula. Bukan dengan membuat teori tentang keunikan pribadi tetapi dengan bergelut bersama – mencari sumber persoalan. Ternyata, banyak masalah emosional bermula dari ekspresi diri yang tersendat. Entah karena masalah dalam diri atau unsur-unsur eksternal yang membelenggu.

Sebagai terapis, pernah saya punya klien yang sulit sekali merasa pas dan nyaman dengan dirinya. Menilik capaian ekonomi yang sudah ia torehkan, dunia akan bertanya-tanya. Mengapa ia tidak bahagia sementara begitu banyak orang mengira dia adalah ukuran kenyamanan?

Kami berproses bersama. Ia berani menggali kedalaman masa lalunya. Butuh keberanian untuk jujur, siapa pun tahu. Dan ia tunjukkan kemauan iklas tanpa ragu. Hingga akhirnya ia paham sumbernya.

Di masa lalu, ia sangat kagum sekaligus takut dengan bapaknya. Di satu sisi, orangtua sangat mendukung. Di sisi lain, mendukung dengan cara keras. Timbul konflik yang mengambil rasa marah dan gamang mengapa orang yang ia kagumi sekaligus menakutkan?

Alih-alih sebagai realisasi unik dirinya, capaian ekonomi dia adalah upaya keluar dari bayang-bayang sang bapak. Tanpa ia sadari, misi hidupnya adalah membuktikan diri bahwa ia sanggup berhasil dengan caranya sendiri. Bahwa sukses bisa dicapai dengan beragam cara bukan hanya cara yang diyakini bapaknya. Ia bekerja keras, kreatif dan penuh percaya diri. Dan berhasil!

Inikah diri sesungguhnya yang hendak ia ekspresikan? Pertanyaan sangat serius yang butuh jawaban jujur. Jawaban yang sekaligus memporak-porandakan zona nyaman yang selama ini sudah ia tampilkan ke dunia. Bukan! Ini bukan diri terbaik yang menggambarkan keunikan dunia yang hendak ia raih.

Awal pemberontakan bersemi. Ia merasa dalam tubuh yang keliru. Gelisah dan resah menghantui hari-hari. Ada yang belum selesai. Ada yang belum terungkap. Yang lebih utama, belum terekspresikan.

Cinta dan benci adalah pasangan emotif yang kerap saya temui dalam diri klien-klien saya. Ibarat memberi makan merpati dan ular, keduanya minta perhatian yang sama banyak. Klien saya memang bersyukur dengan didikan keras bapaknya. Di sisi lain, ia tidak suka dengan caranya. Maka berkonfliklah batin. Bukan begitu?

Menyadari hal-hal di atas, kami menetapkan paham bisnis bahwa setiap baju personal. Konsekuensinya, setiap tindakan kami bernilai sekaligus bisnis dan terapis. Klien Tenun Papua Rose'S kami layani sebagai pribadi unik yang mencari jalan paling pas dan nyaman dalam mengekspresikan hal-hal terbaik dirinya. Kami mengambil posisi sebagai 'pembantu' yang mau mengerti sebaik-baiknya siapa ‘sang diri’ dalam klien.

Biasanya kami 'rewel' banyak bertanya. Kami menggali lebih dari sekedar masalah tehnis seperti ukuran dan kesukaan warna. Kami ingin tahu mengapa klien suka dengan Tenun Papua Rose'S. Kami diskusikan desain buat klien dan mengapa ia pikir cocok baginya.

Gembira bilamana klien menemukan dirinya boleh menguncup bagai sang Mawar. Awal langkah yang membuat dia pas dan nyaman dengan dirinya. Langkah pertama tinggal ia ayunkan hingga keseribu dan seterusnya.

Ini keponakanku yang berani memutuskan langkah pertama dengan cara khas. Ia mengenakan Tenun Papua Rose'S dengan pas dan nyaman. Ia menemukan cara lain untuk menjadi dirinya.

Amati betapa pas dan nyaman ia pancarkan ke dunia sekeliling. Rasakan keseimbangan yang ia tawarkan buat teman-teman dan handai taulan. Lihat bagaimana bersama dengan berbagai sumber daya dalam dirinya, ia bebas melangkahkan langkah demi langkah. Ia menemukan sebuah cara lagi untuk menjadi dirinya. Unik, bukan?

Kamu rindu merasa pas dan nyaman dengan dirimu? Kamu mau mengambil langkah pertama demi langkah keseribu?

Salam hangat,
Coach Rudy Ronald Sianturi

Bisa dihubungi di:
082-135-424-879/WA atau 5983-F7-D3/BB.

Artikel terkait, klik:
Fajar Cinta
Kata Kata Cinta Asmara
Vaksin Palsu dan Kata Cinta
Puisi Cinta Fadli Zon
Puisi Cinta Fadli Zon: Monyet atau Kingkong

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Unik: Pas dan Nyaman"

  1. Wow benaran nih,produk sekaligus bernilai terapikya mas? Benar juga ya, ini jug yang kumau wkwkwkwk...pinginnya jadi diri sendiri tapi susah karena faktor orang-orang sekitar. Tapi wajib ya hehe...

    Makasih mas. Ada trainingnya mas? Trus bisa dapat dimana ya produknya?

    ReplyDelete